Jumat, 10 September 2010

Sultan Hasanuddin


Lahir : Makassar, 12 Januari 1631

Wafat : Makassar, 12 Juni 1670

Makam : Makassar

TERLAHIR dengan nama asli I Mallambosi, dia diangkat menjadi Sultan Ke-6 Kerajaan Gowa dalam usia 24 tahun (tahun 1655). Dia juga diberi nama Arab Muhammad Bakir dan bergelar Sultan Hasanuddin. Sementara itu, Belanda memberinya gelar de Haav van de Osten alias Ayam Jantan dari Timur karena kegigihan dan keberaniannya.

Peperangan antara VOC dan Sultan Hasanuddin dimulai pada tahun 1660. Saat itu, Belanda dibantu oleh Kerajaan Bone yang merupakan kerajaan taklukan dari Kerajaan Gowa. Pada peperangan tersebut, Panglima Bone, Tobala, akhirnya tewas, tetapi Aru Palaka berhasil meloloskan diri. Perang tersebut berakhir dengan perdamaian.

Akan tetapi, perjanjian damai tersebut tidak berlangsung lama karena Sultan Hasanuddin yang merasa dirugikan kemudian menyerang dan merompak dua kapal Belanda, yaitu de Walvis dan Leeuwin. Belanda pun marah. Lalu mengirimkan armada perang yang besar di bawah pimpinan Cornelis Speelman. Aru Palaka, penguasa Bone, juga ikut memimpin pasukannya menyerang Gowa. Hasanuddin yang semakin terdesak akhirnya sepakat untuk membuat perjanjian yang disebut Perjanjian Bongaya pada tanggal 18 November 1667.

Pada tanggal 12 April 1668, Hasanuddin kembali melakukan serangan terhadap Belanda. Namun, karena saat itu Belanda sudah mempunyai kedudukan yang kuat, pada tanggal 26 Juni 1668, Benteng Sombo Opu sebagai pertahanan terakhir Sultan Hasanuddin berhasil dikuasai Belanda.

Hingga wafatnya pada tanggal 12 Juni 1670, Sultan Hasanuddin tetap tidak mau bekerjasama dengan Belanda. Untuk menghormati jasa-jasa Sultan Hasanuddin, berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 087/TK/1973, Pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepadanya.


Diposkan oleh E'ed Giandari

0 komentar:

Posting Komentar